50 Tahun Kontroversi Supersemar



 http://maulanal.blogspot.com/
Surat Perintah Sebelas Maret atau biasa disingkat Supersemar. Saya sendiri pertama kali mendengar ini saat jaman SMP tapi tidak terlalu menyimak karena asyik becanda sama temen hehe (jangan dicontoh). Dalam artikel berjudul “Arsip Supersemar 1966” yang diterbitkan Kompas  10 Maret 2015, ditulis:
“Surat Perintah Sebelas Maret alias Supersemar adalah surat perintah yang ditandatangani Presiden Soekarno pada 11 Maret 1966. Isinya berupa instruksi Presiden Soekarno kepada Letjen Soeharto, selaku Menteri Panglima Angkatan Darat, untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk mengawal jalannya pemerintahan pada saat itu.”
Surat ini menandai peralihan dari orde lama menuju orde baru, menandai keabsahan Letjen Soeharto sebagai Presiden. Meski sudah 50 tahun, surat ini masih menyimpan segudang misteri. Namun pengungkapan misteri itu menemui jalan buntu karena surat aslinya dinyatakan hilang. Akibat hilangnya surat tersebut berbagai spekulasi pun muncul.
Yang menurut saya aneh disini adalah ternyata ada tiga versi supersemar yang disimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). Menurut artikel yang say abaca dari National Geographic Indonesia dari tiga versi tersebut ada beberapa cirri yang dapat dibedakan berikut cirri-ciri nya :
“Pertama, Supersemar yang diterima dari Sekretariat Negara, dengan ciri: jumlah halaman dua lembar, berkop Burung Garuda, diketik rapi, dan di bawahnya tertera tanda tangan beserta nama "Sukarno".”
“Kedua, Supersemar yang diterima dari Pusat Penerangan TNI AD dengan ciri: jumlah halaman satu lembar, berkop Burung Garuda, ketikan tidak serapi versi pertama. Penulisan ejaan sudah menggunakan kaidah bahasa Indonesia yang berlaku pada saat itu.”
“Ketiga, Supersemar yang diterima dari Yayasan Akademi Kebangsaan, dengan ciri: jumlah halaman satu lembar, sebagian surat robek sehingga tidak utuh lagi, kop surat tidak jelas, hanya berupa salinan. Tanda tangan Soekarno pada versi ketiga ini juga berbeda dengan versi pertama dan kedua.”
Selain itu ada beberapa spekulasi juga bahwa ada pihak lain yang memilikinya, disimpan di bank luar negeri, ada juga yang bilang naskah aslinya sudah dibakar karena tujuan tertentu. Saya juga tidak tau mana yang benar .

Sudah 50 tahun supersemar ini masih menjadi kontroversi dan misteri. Saya pribadi berharap agar misteri ini segera terpecahkan, meskipun secara politik tidak akan banyak berpengaruh. Tetapi setidaknya masyarakat Indonesia wajib mengetahui kebenaran dari sejarah. Ini juga menjadi peringatan bagi para penguasa agar tidak membelokkan sejarah demi kepentingannya, karena yang namanya kebenaran cepat atau lambat akan terungkap.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "50 Tahun Kontroversi Supersemar"

Post a Comment