Teori Sosiologi Klasik : Karl Marx

 http://maulanal.blogspot.com/2016/03/teori-sosiologi-klasik-karl-marx.html
kali ini saya akan membahas tokoh sosiologi klasik yang memiliki pemikiran yang revolusioner karena ia adalah bapak komunisme. yapp ia adalah Karl Heinrich Marx atau yang biasa dipanggil Karl Marx. Karl Marx lahir di Trier, Prusia 5 Mei 1818. pemikirannya ini, sangat dipengaruhi oleh Hegel, meskipun pada akhirnya, ia sendiri mengkritik pemikiran Hegel. pada tahun 1868, ia menghasilkan buku yang sangat terkenal yaitu Das Kapital. 

Pemikiran-Pemikiran Marx
   Kapitalisme
kapitalisme mungkin dapat diartikan sebagai sistem ekonomi dimana pemilik modal mengeluarkan modal yang sedikit tetapi hasil produksinya akan menghasilkan keuntungan yang banyak. lho bukannya dalam ekonomi hal seperti itu wajar ? ya memang wajar karena dalam dunia usaha tentu saja yang dikejar adalah keuntungan. namun dalam kenyataannya, hanya akan menguntungkan satu pihak yaitu pihak pemilik modal alias kapitalis. sedangkan kaum pekerja yang menjual tenaga nya kepada pemilik modal sering dirugikan. hal ini karena pemikiran sang pemilik modal atau kapitalis yang ingin mendapatkan untung besar dengan menanam modal sekecil-kecilnya, untuk mendapat untung yang sebesar-besarnya, sehingga membuat kaum kapitalis ini berpikir bahwa memperkerjakan kaum proletar yang biasanya tidak memiliki keahlian khusus sehingga kapitalis tak perlu memberikan upah yang besar, namun efektif dalam memproduksi barang dengan jumlah yang tidak sedikit, sehingga kapitalis mendapatkan untung yang besar.
sebenarnya fenomena seperti ini pun terjadi di Indonesia, contohnya di Pabrik-Pabrik dimana pihak pabrik atau perusahaan mempekerjakan buruhnya secara tidak manusiawi menurut saya, meskipun secara upah sudah memenuhi kalo menurut saya karena sudah diatur oleh Undang-Undang agar upah tersebut sepadan dengan hasil kerja buruh. namun terkadang ada peraturan dari perusahaan itu sendiri yang terkadang memberatkan buruh, seperti buruh perempuan yang tidak boleh menikah (meskipun tidak semua), pemberian jatah cuti setelah melahirkan hanya dua minggu dan masih banyak lagi. bayangkan buruh perempuan yang baru melahirkan harus kembali bekerja yang hanya diberikan waktu 2 minggu, hal ini tidak manusiawi karena biasanya buruh pabrik itu waktu kerjanya dari pagi sampai sore, bayangkan bayi yg masih berusia dua mingguan harus ditinggalkan oleh ibunya, saya benar-benar tidak tega, karena bayi pada usia seperti itu masih membutuhkan asupan ASI yang cukup. memang masih bisa menggunakan susu formula tetapi tetap yang terbaik adalah ASI.

  Konflik Kelas
Marx sering menggunakan istilah kelas di dalam tulisannya, tetapi ia tidak mendefinisikan secara sistematis apa yang ia maksud dengan istilah ini. biasanya ia menggunakan untuk enyatakan sekelompok orang yang berada pada situasi yang yang sama dalam hubungannya dengan kontrol mereka terhadap alat-alat produksi. namun, hal ini bukanlah menjadi deskripsi yang sempurna dari istilah kelas yang digunakan Marx, kelas bagi Marx selalu didefinisikan berdasarkan potensinya terhadap konflik. di dalam kapitalisme terdapat konflik kepentingan yang inheren antara yang memberi upah dan para buruh. konflik inheren inilah yang membentuk kelas-kelas.  bagi Marx sebuah kelas benar-benar eksis hanya ketika ornag menyadari kalau dia sedang berkonflik dengan kelas-kelas lain. tanpa kesadaran ini mereka hanya akan membentuk apa yang disebut Marx dengan suatu kelas didalam dirinya.
Ada dua kelas yang dikemukakan Marx ketika menganalisis kapitalisme, yaitu borjuis dan proletar. kelas borjuis adalah nama khusus untuk para kapitalis. sedangkan proletar adalah kaum buruh yang bekerja pada kapitalis. konflik antar kelas borjuis dan proletar adlah contoh lain dari kontradiksi material. kontradiksi ini berkembang sampai menjadi kontradiksi antara pekerja dan kapitalisme. tidak ada satupun kontradiksi-kontradiksi yang bisa diselesaikan kecuali dengan mungubah struktur kapitalisme. sampai perubahan terjadi pun, kontradiksi ini malah makin parah. masyarakat makin berisi pertentangan antara dua kelas besar yang berlawanan. kompetisi dengan toko-toko besar dan rantai monopoli akan mematikan bisnis kecil dan independen. kapitalis aka ditekan melalui cara-cara ampuh untuk memonopoli.
  Agama
Agama menurut Marx adalah candu masyarakat. Marx percaya bahwa agama seperti halnya ideologi , merefleksikan suatu kebenaran , namun terbalik. karena orang tidak bisa melihat bahwa kesukaran dan ketertindasan mereka diciptakan oleh sistm kapitalis.Marx sebetulnya tidak menolak agama pada hakikatnya, namun ia menolak suatu sistem yang mengandung ilusi-ilusi agama. bentuk keagamaan ini mudah dikacaukan oleh karena itu selalu berkemungkinan untuk menjadi dasar suatu gerakan revolusioner.

selain itu, masih ada Komunisme dan Sosialisme nya Marx yang akan saya bahas selanjutnya, karena sekarang saya sudah mulai lelah wkwkwk mempelajari teori Marx ini memang cukup menguras otak, bahkan Vladimir Lenin yang dikutip dalam buku Sociological Theory karya George Ritzer : " tak ada seorang pun yang sepenuhnya mengerti karya Marx tanpa mengerti terlebih dahulu karya Hegel. kita hanya bisa berharap bahwa itu tidak benar karena Hegel adalah salah satu dari sekian banyak filsuf yang tulisannya sulit dimengerti."

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Teori Sosiologi Klasik : Karl Marx "

Post a Comment