Fenomena LGBT di Indonesia

 Fenomena LGBT di Indonesia
akhir-akhir ini fenomena LGBT (Lesbian,Gay,Biseksual,Transgender) sedang ramai diperbincangkan oleh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. responnya pun sangat beragam, ada yang tidak setuju, ada yang setuju *kalo saya sih bukan termasuk kalangan yg setuju wkwkwkwk. sebenarnya fenomena LGBT ini sudah ada sejak zaman dahulu bahkan dalam Al-qur'an sudah diceritakan kaum LGBT ini dalam kisah Nabi Luth, kalo dalam Kristen Nabi Lot kalo nggak salah. seperti yg saya katakan tadi, di Indonesia pun sama, dari dulu ternyata sudah ada, namun masih sembunyi-sembunyi dan sekarang malah booming karena ada beberapa kasus yang ditayangkan di televisi.meskipun saya tak punya bukti yang nyata bahwa gay sudah ada dari dulu di Indonesia, tapi sekitar tahun 2013 saat saya SMA kelas XI, teman sekelas saya yg bisa dikatakan gay memberitahu saya bahwa teman saya ini gabung di grup gay fesbuk. saya kaget dong "kok ada grup gituan sih, bukannya yg seperti itu adalah hal yang menyimpang ?!". kemudian saya interogasi teman saya ini sebut saja si A.

saya : "orang tua kamu tau kalo kamu gay ?"
A : "ya engga lah, gila aja, bisa dimarahin gue"
saya : "terus kenapa kamu bisa suka sama cowo ? apa cewe ga ada yg cantik ?"
A: "ya engga gitu juga, banyak sih cewe cantik, tapi lebih suka sama yang ganteng hahaha"
saya : "anjirrr parah lu wkwkwk terus sekarang lu punya pacar cowo gitu ?"
A: "iya punya"
saya : " terus udah ngapain aja lu ? ngadu pedang ? wkwkwk"
A: " sialan lu ogah gue kalo sampe gituan mah, ya paling main keluar, kayak yg pacaran aja gitu cuma ga terlalu frontal, keliatannya aja kayak temen padahal eeeemmm...."
saya : " hanjirrrrr wkwkwkwkwk udah pernah cipokan dong lu ?"
A: " ya udah lah, enak tau mmmmm"
saya : " fakkkk nyesel gua nanya kayak gitu, ngebayanginnya juga males -_- , terus lo kedepannya mau gimana ? apa mau gini aja ? ga mau jd normal aja ? "
A: " ya gue juga pengennya sih bisa berubah, bisa normal kayak elu-elu tp gimana yaa gue udah sayang sama pacar gue yg sekarang, kayaknya buat sekarang gue masih nyaman kayak gini, buat kedepannya gimana nanti aja."

saya : " yaudah itu terserah lu aja, tapi inget kita itu punya agama dan diagama kita hal kayak gini dilarang, bagus lu udah ada kemauan buat berubah tp itu bakalan percuma kalo kemauan lu itu ga di praraktekan, inget suatu saat cepat atau lambat keluarga lu bakalan tau masalah ini, gue harap lu bisa berubah secepatnya."
Begitulah kira-kira percakapan saya dengan seorang gay. nah sekarang saya akan membahas LGBT ini menurut pandangan sosiologi dan pendapat saya sendiri.

Dalam masyarakat sendiri pandangan atau sikap mengenai LGBT sangat beragam, namun terlepas dari perbedaan tersebut sosiologi memberikan perhatian terhadap pelaku LGBT maupun perilaku LGBT itu sendiri. Dalam hakikatnya sebagai makhluk sosial manusia akan membentuk sebuah struktur ataupun sistem masyarakat, selanjutnya struktur maupun sistem dalam masyarakat tersebut akan melahirkan standar nilai maupun norma yang akan menjadi pedoman hidup bagi warga masyarakatnya. Ketika suatu kelompok maupun individu tidak mampu memenuhi standar nilai maupun norma yang berlaku dalam masyarakat, maka individu maupun kelompok tersebut akan diangggap menyimpang.LGBT  merupakan salah satu fenomena yang dianggap menyimpang karena seringkali berbenturan dengan standar nilai maupun norma yang ada dalam banyak kelompok masyarakat. LGBT ini menurut perspektif sosiologi dikatakan menyimpang karena tidak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat tersebut.
dalam memahami perilaku individu, sosiologi memusatkan perhatian pada pengaruh perilaku individu terhadap lingkungan maupun pengaruh lingkungan terhadap perilaku individu. Dalam konsep fungsionalisme struktural yang dijelaskan oleh Talcot Parsons, masyarakat dilihat sebagai sebuah hal yang terdiri dari sistem maupun unsur dalam sistem (sub-sistem) yang akan menentukan bagaimana kehidupan sosial dalam suatu masyarakat dapat berjalan dengan baik. Menurut teori fungsionalisme struktural, maka ketika salah satu sistem maupun sub-sistem dalam masyarakat tidak berfungsi sebagaimana mestinya dapat menyebabkan terciptanya penyimpangan dalam diri seorang individu yang terkait dengan sistem maupun sub-sistem tersebut. Perilaku menyimpang yang muncul dalam diri seorang gay diakibatkan oleh sosialisasi dari sistem maupun sub-sistem dalam masyarakat yang berjalan tidak semestinya. Beberapa unsur masyarakat yang dapat dikatakan sebagai sistem yang membentuk masyarakat antara lain adalah lingkungan keluarga dan pergaulan.
 Dalam sudut pandang sosiologi, penyimpangan dimungkinkan terjadi karena seseorang menerapkan peranan sosial yang menunjukan perilaku menyimpang. Bagaimana seseorang dapat memainkan peran sosial yang menyimpang sangat terkait dengan sosialisasi yang ia dapat dalam sistem masyarakat tempat ia berada. Seperti telah dijelaskan diatas, keluarga dan lingkungan pergaulan akan sangat mempengaruhi pembentukan peranan sosial seorang individu, hal ini dikarenakan keluarga dan lingkungan pergaulan merupakan salah satu sistem penopang masyarakat dimana seorang individu memiliki intensitas interaksi yang tinggi terhadapnya. Dalam konteksnya sebagai salah satu bentuk penyimpangan sosial seorang gay pada awalnya memperoleh sosialisasi untuk menjadi homoseksual dari lingkungan dan keluarganya.Salah satu fenomena yang saat ini terjadi dalam kajian homoseksual adalah bergesernya pandangan dan reaksi masyarakat terhadap kaum gay maupun homoseksual secara keseluruhan. Seiring dengan berkembangnya perubahan sosial kontemporer seperti kampanye hak asasi manusia dan kesetaraan gender maka keseluruhan hal tersebut turut mempengaruhi perspektif masyarakat terhadap kaum homoseksual.

sedangkan kalau menurut pendapat saya sendiri, saya sebagai seorang muslim tentu saja menganggap fenomena ini sebagai sesuatu yang menyimpang. jelas dalam Al-qur'an surat Al-A'raf ayat 80-84 , Asy-syura ayat 160, Al-Ankabut ayat 29 dan Al-Qamar ayat 38 perilaku ini sangat dilarang. selain itu, bila ditinjau dari perspektif kesehatan, perilaku ini akan menularkan virus HIV/AIDS yang sampai saat ini belum ditemukan obatnya.  saya pribadi menyarankan ketika menemukan seseorang dengan kasus seperti ini jangan memberi hinaan apalagi dengan cara kekerasan, tapi kita harus memberikan arahan dan bimbingan kepada mereka agar mau berubah, setidaknya kita mengingatkan mereka bahwa yang mereka lakukan itu salah, meskipun terkadang mereka selalu membawa hak asasi manusia sebagai alasannya. ingatlah bahwa landasan hak asasi manusia ini juga dibatasi oleh hak asasi yang lain.


Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Fenomena LGBT di Indonesia"

Post a Comment